Kamis, 22 Agustus 2013

renungan harian kristen, hari ini .. ..



Renungan Harian Kristen - 22 Agustus 2013

Perbedaan

Bacaan: I Korintus 12:12-31

Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.- I Korintus 12:20


Perbedaan tak seharusnya menghalangi kita menjadi sebuah tim yang solid. Karena memang sebuah tim dibentuk atas dasar kesatuan dan bukan keseragaman. Sesungguhnya saya bersyukur di tempatkan Tuhan di sebuah gereja yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, latar belakang dan status sosial yang berbeda-beda. Komunitas yang menurut saya sangat unik karena begitu banyaknya perbedaan. Ada orang Batak, Dayak, Ambon, NTT, Jawa dan saya sendiri adalah keturunan Cina. Meski kami punya perbedaan-perbedaan yang sangat mencolok, tapi itu tak pernah menghalangi kesatuan dan suasana kekeluargaan di gereja kami. Dari situlah saya belajar bahwa perbedaan tak seharusnya menghalangi kita menjadi satu tim.
Tim Yesus pun unik, bahkan semakin beragam lagi. Murid Yesus ada yang dari kelompok nelayan sederhana seperti Petrus, Andreas, Yohanes, dll, namun di sisi lain ada juga murid Yesus yang berasal dari golongan terpelajar macam Yudas Iskaryot, atau Nathanael. Lebih unik lagi kalau kita menyorot murid Yesus yang bernama Simon orang Zelot. Kalau kita belajar sejarah, maka kita akan tahu bahwa orang-orang Zelot dikenal sebagai kelompok pemberontak yang anti penjajahan Romawi. Sementara itu juga Yesus mengajak Matius si pemungut cukai untuk menjadi muridNya. Dari profesinya kita tahu bahwa Matius ini bekerja untuk penjajah Romawi. Bisa bayangkan bagaimana kalau Simon yang anti penjajah duduk bersebelahan dengan Matius yang bekerja untuk penjajah? Meski latar belakang sangat bertolak belakang, tapi toh mereka jadi satu tim yang hebat.
Patut disayangkan kalau membiarkan gereja Tuhan tak bisa bersatu hanya karena sebuah perbedaan. Yang lebih menyedihkan adalah melihat kenyataan bahwa di gereja Tuhan masih juga terdapat kasta-kasta. Si kaya kumpul dengan si kaya, sementara si miskin merasa senasib sepenanggungan dengan si miskin. Si kaya terlalu gengsi kalau duduk semeja dengan si miskin, sebaliknya si miskin juga merasa minder dan tak nyaman jika bersama dengan si kaya. Mungkin tak hanya kasta yang terdapat dalam gereja, tapi disadari atau tidak kadangkala dalam sebuah gereja masih terdapat diskriminasi ras. Kiranya tulisan-tulisan ini menjadi introspeksi bagi kita, di samping itu menjadi pelecut agar kita mendobrak semua tembok-tembok yang selama ini menghalangi kita untuk bersatu. Perbedaan bukan menjadi penghalang bagi sebuah kesatuan, sebaliknya perbedaan akan memperkaya sebuah tim.
Bangunlah hubungan dengan seseorang yang memiliki kehidupan yang sangat bertolak belakang dengan Anda

Senin, 05 Agustus 2013

Renungan Harian Kristen, Hari ini .. ..

Renungan Harian Kristen - 05 Agustus 2013

Kultus Individu

Bacaan: Keluaran 20:1-17

Jangan ada padamu Allah lain di hadapanKu- Keluaran 20:3


Jangan idolakan manusia kalau tak ingin kecewa. Tak perlu disebutkan lagi banyaknya orang Kristen yang akhirnya mundur dan meninggalkan Tuhan gara-gara kecewa dengan pendeta atau pemimpin rohani yang selama ini ia idolakan. Namanya saja manusia, serohani apapun juga tentu ada sisi-sisi kelemahan yang terdapat padanya. Maka orang kristen yang yang paling malang adalah mereka yang mengagumi seorang pemimpin rohani secara berlebihan bahkan sudah mengkultuskannya.
Sikapnya ini sungguh terlihat jelas. Biasanya ia akan memuji setinggi langit dan seolah-olah tidak ada yang lebih baik dari pendetanya. Karena terlanjur mengkultuskannya, maka ia tak ‘kan pernah mau mendengar khotbah dari pendeta lain kecuali pendetanya itu karena merasa bahwa khotbahnya lah yang paling berbobot, berisi, dan penuh dengan urapan Tuhan, sementara pendeta lain tidak. Tak mau didoakan oleh orang lain, alasannya sederhana, karena tidak ada doa semanjur doa pendetanya itu.
Jika kekristenan kita sudah mengarah ke tanda-tanda seperti itu, maka sudah bisa ditebak bahwa kita sudah terjebak dengan mengkultuskan individu. Dan orang Kristen yang seperti ini tinggal tunggu waktu saja. Sedikit saja, si pendeta buat kesalahan maka orang itu akan menjadi sangat kecewa dan tak perlu heran kalau ia kemudian dengan mudahnya meninggalkan Tuhan.
Sesungguhnya tidak ada pemimpin yang sempurna. Pemimpin-pemimpin besar yang dicatat oleh Alkitab juga tidak sempurna. Abraham tidak sabar menunggu janji Allah. Musa terlampau dikuasai kemarahan sehingga tak bisa masuk ke tanah perjanjian. Daud terlibat skandal memalukan dengan Batsyeba. Salomo membiarkan dirinya terpikat dengan seribu isterinya. Simson yang tak tahan dengan kerlingan mata Delila.
Jadi, jangan mengidolakan apalagi mengkultuskan manusia, sebab suatu saat kita pasti kecewa jika mendapati setitik kesalahan yang diperbuatnya. Karena bagaimanapun juga mereka tetaplah manusia biasa seperti kita yang bisa berbuat kesalahan.
Bebaskan diri dari pengkultusan individu.