Selasa, 28 Mei 2013

Sebuah Keberanian

Bacaan: Kisah Para Rasul 16:11-17:1-5

...agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,- Efesus 6:19


Bayangkan seandainya Anda dan saya menjadi Paulus dan Silas yang ditangkap karena pemberitaan Injil. Kita dihadapkan ke pengadilan dengan tuduhan palsu serta dihukum sesah tanpa peradilan yang jelas. Di tengah kegelapan penjara yang mengerikan dalam pasungan belenggu, kita berdua menyanyikan pujian dengan bibir bergetar dan tubuh penuh luka akibat pemukulan habis-habisan beberapa jam yang lalu.
Puji Tuhan! Tuhan mendengar doa kita dan melepaskan kita dengan cara yang ajaib. Kini mari kita berunding, apa yang akan kita lakukan setelah ini? Mungkin bila Anda dan saya yang mendiskusikannya, kita akan berkata,”Aduh, sebaiknya sekarang kita pulang saja,yuk... Kita sudah capek-capek memberitakan Injil tapi begini balasan orang-orang terhadap kita. Untung saja Tuhan menolong kita. Mungkin sekarang waktunya kita pensiun daripada nanti kita mengalami hal yang lebih buruk.”
Namun tidak demikian dengan Paulus dan Silas. Apa yang mereka lakukan setelah peristiwa itu? Mereka tetap pergi memberitakan Injil dengan penuh keberanian. Mereka jelas mengerti bahwa resiko besar menanti di depan mata bila mereka tetap nekad menyatakan kebenaran, namun hal itu sama sekali tak menggentarkan mereka.
Bagaimana dengan Anda dan saya? Seringkali kita di hadapkan pada situasi untuk memilih apakah kita akan aktif menyatakan kebenaran atau lebih baik bungkam saja cari aman daripada menanggung resiko yang demikian berat. Seorang pria yang bekerja di sebuah perusahaan yang menghalalkan segala cara untuk menipu, mengeluh kepada saya demikian, ”Hati nurani saya selalu mengatakan bahwa tindakan ini tidak benar, namun saya harus berbuat apa?” Diperlukan keberanian untuk mengambil keputusan berjalan dalam kebenaran. Tidak semua hal di dunia ini dapat berkompromi dengan kebenaran yang kita pegang. Ada kalanya kita benar-benar harus tegas memilih dan mengambil keputusan ekstrim demi sebuah ketaatan kepada Allah. Saya yakin Paulus dan Silas sanggup melakukan semua kisah luar biasa itu karena keberanian yang Allah taruhkan dalam hati mereka. Namun keputusan tetap ada di tangan kita, beranikah kita mengambil resiko itu bersama-sama dengan Tuhan yang kita sembah?
Katakan tidak pada semua hal yang Anda tahu bahwa itu salah, apapun resikonya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar